Nabi ﷺ memerintahkan kita menjilati jari setelah makan dan membersihkan makanan apa yang ada di piring dan mengatakan:
"Kalian tidak tahu di bagian mana dari makanan terdapat berkah" Dalam riwayat lain beliau ﷺ berkata,
"Ketika sepotong makananmu jatuh, Kalian harus mengambilnya dan membersihkan kotoran dan kemudian memakannya; dan tidak meninggalkannya untuk Setan; sebab Anda tidak tahu di bagian mana dari makanan terletak berkah".
Orang tidak lagi memahami makna dari "berkah". Kecerdasan mereka tidak menggapai hal yang disebut berkah atau berkat. berkah apa yang mereka katakan?
Mereka tidak mengerti. Indera mereka telah menjadi mati rasa dalam mempersepsikan berkat.
Padahal generasi sebelumnya, sangat mementingkan urusan berkat ini. Mereka tahu bahwa memiliki sedikit tapi berkah itu lebih penting daripada memiliki berlimpah tanpa berkah.
Mereka tahu bahwa berkah itu lebih penting daripada kualitas, mereka tahu bahwa berkah itu lebih penting daripada aspek lahiriah.
Saat ini orang hanya menghargai materi, mereka memahami kuantitas dan kualitas luar saja, tetapi tidak untuk barakah yang ada didalam nya, Persepsi mereka tentang kenyataan ini telah menjadi mati rasa karena mereka telah menjauhkan diri dari orang-orang suci dan shaleh dan orang-orang yang mengamalkan ajaran Quran.
Pernah ada satu orang yang shaleh, miskin dan membutuhkan uang.
Beliau diberitahu lewat mimpi bahwa ada seribu dirham sedang menunggu dia di suatu tempat, Dan ia bertanya; "Apakah ada berkah di dalamnya?
(Yaitu, dalam dirham itu), saat dikatakan bahwa tidak ada berkah di dalam uang itu. dia menjawab, "Kalau begitu aku tidak perlu uang itu!"
Pada malam kedua ia memiliki mimpi yang sama di mana ia diberitahu ada tempat tertentu di mana ia akan menemukan 100 dirham.
Dia bertanya "Apakah ada berkah di dalamnya?"
Dia diberitahu tidak ada berkah di dalamnya dan ia kembali mengatakan dia tidak butuh uang itu,
Pada malam ketiga ia diberitahu dalam mimpi bahwa di tempat tertentu ada 10 dirham menunggunya, dan ia bertanya apakah ada berkah di dalamnya. Dia diberitahu tidak ada berkah di dalamnya, dan lagi-lagi ia menolak itu.
Kemudian pada malam keempat ia diberitahu dalam mimpi bahwa ada dua dirham menunggunya di suatu tempat dan dia bertanya apakah ada berkah di dalamnya. Dan dia diberitahu, 'ya ada berkah di dalamnya!'.
Dan pada akhirnya ia mengatakan bahwa ia ingin dua dirham itu.
Keesokan paginya ia mengatakan seluruh cerita kepada istrinya. Istrinya bukan salah satu dari mereka yang menghargai berkah, jadi dia mulai mengkritik nya dan mengatakan, "Bagaimana Anda menolak seribu dirham untuk dua dirham? Seharusnya anda memilih yang seribu dirham!".
dia menjawab!; "Tidak, saya tidak ingin seribu dirham tanpa berkah. Saya ingin dua dirham yang halal dan yang memiliki berkah.
"Lalu ia pergi dan mendapatkan dua dirham sesuai petunjuk mimpi dan dalam perjalanan pulang ia bertemu penjual ikan yang menjual ikan di jalanan. Beliau membeli ikan seharga dua dirham, jadi dia membayar dua dirham dan dia membawa pulang ikan itu ke rumah, Ketika ia tiba di rumah, ia memotong ikan dan ditemukan di dalam perut ikan beberapa perhiasan berharga ribuan dirham!
Allah telah membuatnya jadi orang kaya berdasarkan dari barakah dalam dua dirham. Ini adalah manifestasi dari bagaimana sejumlah kecil dengan berkah jauh lebih baik dari jumlah besar tanpa barakah!
Nabi ﷺ selalu berdoa memohon berkah di hari-harinya, malam malamnya, makanannya, minumannya, pakaiannya, istri-istrinya, dan dalam segala hal!, Semuanya berkisar berkah. Barakah adalah aliran Ilahi yang akan memungkinkan dia untuk mencapai tujuannya dan akan menangkal kesengsaraan.
Dan Nabi ﷺ adalah air mancur barakah.
Para sahabat mengambil berkah darinya pada berbagai kesempatan.
Itu bisa di liat dari hadits hadits bagaimana sahabat berebutan berkah dari air bekas wudu beliau, atau ketika beliau mencukur rambutnya, mereka para sahabat berebutan mengambil dan menyimpan potongan rambutnya untuk mencari berkah, dan bahkan orang-orang kafir pun tahu apa barakah itu!
Dalam cerita, Nabi ﷺ dalam salah satu perjalanannya berhenti di sebuah Kemah Umm Mabad mencari minuman dan makanan.
(Umm Mabad dan suaminya, Abu Mabad yang bukan dari orang-orang beriman pada saat itu.)
Nabi ﷺ diberitahu bahwa mereka menghadapi kekeringan parah, yang tersisa hanya kambing yang kurus dan tidak memproduksi susu apapun.
Nabi ﷺ meminta izin untuk memerah susu kambing sendiri, dan secara ajaib kambing itu ternyata mengeluarkan banyak susu, cukup untuk memberi minum untuk semua teman-temannya hingga kenyang, juga untuk keluarga Umm Mabad dan setelah itu masih meninggalkan kambing dengan penuh susu. Kambing itu setelah kepergian Nabi dan sahabatnya tetap dan terus menerus menghasilkan susu yang berlimpah..
Ketika Abu Mabad kembali, ia terkejut menemukan banyak susu di kemahnya.
Ia bertanya pada istrinya dari mana mendapat susu itu. Umm Mabad menjawab bahwa orang yang "diberkati" telah datang memerah kambing.
Dan dia menggambarkan keadaan Nabi ﷺ kepada suaminya; penampilannya, sopan santun, senyum dan kelembutannya. Dan ketika dia selesai menjelaskan kepadanya, Abu Mabad berkata, "Itu pasti orang Quraisy!"
Dan setelah hari itu setiap kali mereka menyebut nama nabi ﷺ, mereka akan menyebutkan dia sebagai Manusia yang "diberkati" dan mereka akan menyebutkan hari itu sebagai, "hari orang diberkati datang".
Mereka bukan Muslim, tapi mereka tahu bagaimana mengenali berkah.(keluarga Abu Mabad sekeluarga menjadi Muslim beberapa waktu kemudian)..
اللّهمّ صلِّ على سيّدنا محمّدٍ وآله
وصحْبه وسلِّم
======Sayyidi Habib Umar bin Hafidz====
No comments:
Post a Comment